Freedom 21


Takdirku ku mulai dari saat ini. Saat dimana aku telah memutuskan untuk berhenti berharap akan kehadirannya dalam hiduku. Aku tau ini tidak akan sulit karena aku telah dikeliingi oleh orang2 yang sangat menyayangiku lebih dari dia menyayangiku.

Aku terbangun dari mimpi yang sangat indah di awal namun berakhir menyakitkan. Dia yang pernah hadir dalam hidupku mewarnainya penuh dengan kebahagiaan, namun saat itu juga dia torehkan luka yang amat dalam dan menggoreskan tinta hitam didalam hidupku.

Awalnya aku merasa sulit dengan keadaan ini, karena aku menghargainya lebih dari apapun. Aku terus saja berharap adanya kemurahan hati darinya untuk melihat keadaanku yang tak mampu menghadapi semua ini. Aku begitu membutuhknnya. Aku seperti manusia bodoh yang tak tau apa ini benar atau tidak. Yang kutau hanya lah kata hatiku berkata bahwa dia akan kembali padaku. Begitu konyolnya aku berharap pada sesuatu yang tak mungkin lagi kuraih.

Para sahabatku tak habis pikir akan jalan pikiran dan tindakanku yang seperti ini. Tapi apa daya, aku terus saja mengikuti kata hati ku yang masih terus saja yakin bahwa dia akan kembali. Mereka sering mengingatkanku bahwa “pasti akan ada yang lebih baik dari dia”. Mereka selalu berpesan padaku “perempuan sebaik kamu tak pantas untuknya”. Masih banyak lagi masukan-masukan positif dari mereka yang membuat aku semakin KUAT dan MAMPU menghadapi ini semua.

Ketika aku memutuskan untuk menjauh darinya, dengan sikap tanpa dosa dia datang kembali dalam hidupku. “Aku harus berbuat apa?” kataku dalam hati. Sungguh ini benar-benar posisi yang sangat sulit. Disaat aku ingin benar2 melupakannya, ada saja hal-hal yang membuat aku LULUH lagi akan sikapnya. Aku sadar ini konyol. Namun aku tak mampu melawannya. Sampai pada akhirnya aku luluh kembali olehnya. Nmaun pada saat itu juga dia pergi meninggalkanku lagi. Aku jatuh lagi. Kondisi itu terus saja terjadi berulang-ulang. Hingga akhirnya aku lelah akan kondisi yang membuat hatiku semakin kacau.

Kelelahan hatiku membuat aku merasa aku tidak boleh membiarkan diriku terus menerus berada dipusaran yang akan membawaku pada kehancuran. Aku sadar bahwa aku harus lebih menyayangi Diriku sendiri daripada menyayangi orang yang tidak menyayangiku sama sekali.

Sampai pada akhirnya, aku telah memutuskan untuk BERHENTI dengan semua keadaan ini. Aku lebih menghargai DIRIKU SENDIRI daripada menghargai orang yang tak menghargaiku. Aku Bukan MANUSIA BODOH yang terus bisa dipermainkan oleh “INDIVIDU yang TAK DEWASA”.

Aku bersyukur kepada TUHAN, karena aku dikelilingi oleh orang-orang yang sangat baik. keluarga yang menyayangiku, Para sahabat yang baik yang terus memberiku masukan-masukan positif. Sehingga aku merasa pikiranku terbuka dalma menyikapi ini semua ini.
Senangnya menjadi Individu yang Bebas..... tanpa tekanan.... hmmmm..... ^_^

0 komentar:

Posting Komentar